BALIKPAPAN, Puluhan nelayan asal Manggar, Balikpapan Timur (Baltim) bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Balikpapan menggelar aksi unjuk rasa di depan Pintu I PT. Pertamina Balikpapan, Selasa (19/7) siang. Aksi itu dilakukan untuk menuntut penjelasan soal buangan lumpur Pertamina ke laut.

Dalam aksinya, para nelayan membawa serta sejumlah spanduk dengan berbagai tulisan. Seperti “aktivitas pembuangan lumpur membunuh kami nelayan kecil”. Kemudian ada juga tulisan “mas erik karyawanmu tidak berakhlak”.

Tidak hanya persoalan pembuangan lumpur. Pada aksi itu, para nelayan juga menuntut Pertamina agar berkomitmen untuk memperhatikan kesejahteraan warga sekitar. Seperti memberi kesempatan bekerja bagi anak-anak nelayan di Manggar.

Pihak kepolisian dari Polresta Balikpapan meminta Bantuan anggota Brimob Polda Kaltim berkemampuan anti huru hara sebanyak 1 SST dari Batalyon A Pelopor dengan tujuan memback up satwil Polresta Balikpapan agar tetap kondusif dan terkendali.

Dansat Brimob Polda Kaltim Kombes Pol. Andy Rifai, SIK, MH mengatakan, anggota Batalyon A Satbrimob Polda Kaltim selalu siap kapanpun dibutuhkan demi kondusifitas Kamtibmas di wilayah Polda Kaltim.

“Kita antisipasi agar aksi unjuk rasa berjalan dengan kondusif, aman, dan terkendali. Serta tidak ditunggangi oleh pihak-pihak yang ingin memunculkan keributan atau kekisruhan,” kata Kombes Andy Rifai

Ia menyampaikan dan memberikan himbauan kepada anggota Satbrimob Polda Kaltim untuk melayani aksi unjuk rasa dengan humanis.

“Kita layani para Nelayan dan Pemuda kita agar bisa menyampaikan tuntutan dan aspirasi mereka dengan aman tanpa ada tindakan-tindakan kekerasan atau pengrusakan,” pungkas Kombes Andy Rifai.